Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.(Yesaya 53:7)
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.(Roma 8:29) |
anak sulung itu berbicara soal menjadi contoh bagi saudara
saudaranya yang lain. Kristus merupakan anak sulung maksudnya adalah Kristus
menjadi contoh bagi saudara saudaraNya yaitu kita. Salah satu contoh yang
Kristus contohkan yaitu soal ketaatan. Di Yesaya 53:7, ketaatan yang sebenarnya
dan maksimal itu seperti domba yang dibawa ke pembantaian dan tidak membuka
mulutnya. Maksud tidak membuka mulutnya disini berbicara soal ketaatan yang
100% tanpa ada toleransi ataupun negosiasi ataupun keluh kesah. Inilah ketaatan
yang sejati dan Tuhan mau buat kita semua mempraktekkan soal ketaatan yang
sejati kepada otoritas kita dan Firman Tuhan. Seperti halnya Kristus taat
dengan ketaatan yang sejati kepada Bapa di Sorga, demikian Tuhan mau ajar kita buat
taat kepada otoritas kita dan Firman Tuhan. Pertanyaannya adalah sudahkah kita
taat kepada otoritas dan kepada Firman Tuhan dengan ketaatan yang sejati yang
Kristus lakukan/contohkan?
God bless.