Minggu, 26 April 2015

Ketaatan yang sejati

Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.(Yesaya 53:7)

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.(Roma 8:29)

anak sulung itu berbicara soal menjadi contoh bagi saudara saudaranya yang lain. Kristus merupakan anak sulung maksudnya adalah Kristus menjadi contoh bagi saudara saudaraNya yaitu kita. Salah satu contoh yang Kristus contohkan yaitu soal ketaatan. Di Yesaya 53:7, ketaatan yang sebenarnya dan maksimal itu seperti domba yang dibawa ke pembantaian dan tidak membuka mulutnya. Maksud tidak membuka mulutnya disini berbicara soal ketaatan yang 100% tanpa ada toleransi ataupun negosiasi ataupun keluh kesah. Inilah ketaatan yang sejati dan Tuhan mau buat kita semua mempraktekkan soal ketaatan yang sejati kepada otoritas kita dan Firman Tuhan. Seperti halnya Kristus taat dengan ketaatan yang sejati kepada Bapa di Sorga, demikian Tuhan mau ajar kita buat taat kepada otoritas kita dan Firman Tuhan. Pertanyaannya adalah sudahkah kita taat kepada otoritas dan kepada Firman Tuhan dengan ketaatan yang sejati yang Kristus lakukan/contohkan?
God bless.