Senin, 12 Januari 2015

Memberi lebih

Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan.
Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu.
Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.
Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
(Lukas 21:1-4)

Si janda dianggap memberi lebih karena ia 'mengorbankan' sesuatu yang lebih untuk dipersembahkan pada Tuhan, yaitu: kekurangannya di bidang ekonomi.

Orang lain (orang2 kaya) memberikan persembahan dengan tidak merasakan adanya pengorbanan; bukan berarti Tuhan tidak berkenan, Tuhan tetap menganggap persembahan mereka (ayat 3). Tapi Si janda 'mengorbankan' sesuatu: seluruh nafkahnya untuk kemuliaan Tuhan

Bagaimana dengan kita? Apakah kita akan korbankan "kekurangan" kita pada Tuhan dan memberi lebih? Mungkin saja perasaan, pujian/syukur, perbuatan, jabatan, uang, dll

Cth: saat kita menghadapi masalah yg menyebalkan, apa kita akan menaikkan syukur pada Tuhan? Ada sesuatu yg hrs dikorbankan: perasaan kesal kita dan syukur kita (inilah tujuan nya puasa: berikan lebih utk Tuhan, mengorbankan sesuatu)

selamat berkorban!